Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Aisyah Biarkan Kami Bersaudara - Sebuah Ulasan

Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara Dir. Herwin Novianto Apa jadinya ketika seorang muslimah asli Jawa harus hidup di tengah-tengah masyarakat adat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mayoritas beragama Kristen Katholik? Yang pasti bukannya memicu perdebatan panjang tentang krisis identitas atau perbedaan agama, melainkan lebih mendekati sebuah cerminan terhadap tren film-film ras ala Hollywood, khususnya tentang warga kulit hitam, yang menampilkan figur “White Savior” di dalam bingkai ceritanya. Aisyah, di permukaan, menampilkan potret kehidupan seorang aktivis – guru muda – yang menerima tugas berat mengajar di daerah terpencil dan dapat digambarkan serba kekurangan dalam segala aspek, serta adanya hambatan psikis berupa kepercayaan yang dianut masyarakatnya. Namun begitu ditelaah lebih dalam, maka Aisyah juga menjadi gambaran bagaimana stereotipikal yang seringkali ditemukan penonton dalam film-film seperti Green Book; The Help; dan Dangerous Minds, yang juga bercerita tentang up...

12 Menit - Sebuah Ulasan

Pengantar: Untuk Post kali ini (dan beberapa post selanjutnya), penulis mencoba rehat dari rangkaian ulasan film-film Hollywood dan luar negeri yang sering menghiasi blog ini dan mencoba mengambil rute berbeda: Mengulas sejumlah film-film buatan Indonesia. Bagi yang menantikan ulasan film luar negeri selanjutnya mohon untuk bersabar sedikit lagi. Penulis berjanji untuk kembali mengulas film-film yang sudah diimplikasikan di post-post sebelumnya. Akhir kata, selamat membaca. --- 12 MENIT Sutradara: Hanny R. Saputra 12 MENIT sering didapuk sebagai film tentang Marching Band pertama di Indonesia, dan memang itulah kenyataannya. Namun film ini juga dapat digolongkan sebagai sebuah film olahraga. Karya yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Oka Aurora, yang pada dasarnya mencoba mengangkat kisah nyata perjuangan tim Marching Band Bontang Pupuk Kaltim (MBBPK) menembus kompetisi nasional, ini dalam penuturannya tipikal film-film olahraga yang populer di Hollywood unt...

Benteng Terakhir Pelestarian Film Indonesia

Gambar
Berbicara tentang sejarah film dunia, yang kini telah berumur lebih dari 100 tahun sejak penemuan kamera film oleh Lumiere bersaudara, tidak terlepas dari peran dan kontribusi orang-orang yang berkecimpung di dalamnya untuk menjaga warisan para pionir perfilman dan torehan catatan sejarah yang dapat hilang begitu saja ditelan zaman. Di Amerika Serikat yang terkenal berkat sistem Hollywood-nya, banyak badan, organisasi, hingga individu-individu yang giat menjaga keberlangsungan film. Contohnya antara lain: American Film Institute (AFI) yang bertujuan mengedukasi pembuat film dengan sejarah perfilman Amerika Serikat; Motion Picture Association of America (MPAA) yang menghimpun studio-studio Hollywood dan mengadvokasi perlindungan hak cipta film dari pembajakan; National Film Registry tiap tahunnya menyeleksi dan menyimpan film-film yang dianggap penting dan patut dilestarikan serta berada langsung di bawah kendali Perpustakaan Kongres Amerika Serikat; hingga Academy of Motion Picture ...