Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ulasan

Killers of The Flower Moon: Sebuah Ulasan Buku (& Film)

Gambar
Berbeda dengan ulasan/ review biasanya yang fokus membahas film, kali ini saya mencoba menulis ulasan buku. Namun bukan sembarang buku. Judul buku kali ini masih berkaitan dengan dunia perfilman, khususnya tentang tren dan proses adaptasi film yang diangkat dari karya literatur di Hollywood. Buku tersebut berjudul “ Killers of The Flower Moon ”, karya David Grann.     David Grann merupakan penulis dan jurnalis untuk majalah New Yorker. Dia merilis buku pertamanya tentang investigasi misteri menghilangnya penjelajah Inggris, Percy Fawcett, di hutan Amazon dalam buku “The Lost City of Z: A tale of Deadly Obsession in the Amazon” pada tahun 2009. Buku ini kemudian diadaptasi menjadi film berjudul sama yang disutradarai James Gray dan dibintangi Charlie Hunnam pada 2017. Kesuksesan adaptasi bukunya ini yang lalu mengundang perhatian elit Hollywood untuk mencoba mengangkat karya tulisnya yang lain menjadi film.     Dua artikel berita y...

Ken Akamatsu: Dari Komikus Menjadi Anggota Parlemen Jepang

Politik dan perkomikan mungkin dua dunia yang berbeda jauh dan bahkan saling bertolak belakang. Namun hal ini tidak menghentikan seorang komikus untuk mencoba peruntungannya mencalonkan diri dalam pemilu legislatif di Jepang. Ken Akamatsu merupakan seorang komikus senior di Jepang. Pada tahun 2022 dia mencalonkan diri di pemilu majelis tinggi Jepang melalui Partai Demokrat Liberal dan terpilih sebagai anggota parlemen. Ini pertama kalinya seorang mangaka , istilah untuk seniman komik jepang atau manga, menduduki jabatan politik di Parlemen Diet Nasional Jepang. Ken Akamatsu sendiri bukan nama yang asing di dunia seni dan perkomikan. Dia merupakan kreator sejumlah judul manga populer semacam Love Hina, Negima, dan UQ Holder. Minat Ken Akamatsu terhadap manga dan komik sudah terlihat semenjak muda. Akamatsu awalnya membuat sejumlah kreasi fans dari karya-karya seni populer di Jepang yang dijualnya sendiri atau yang dikenal sebagai Doujin semasa di bangku kuliah. Pada 1993, bakatnya memb...

Omar: Kisah Tragis Budak Muslim yang Menjelma Menjadi Opera Modern

Gambar
Pada malam penganugerahan Pulitzer Prize tahun 2023 yang diselenggarakan 8 Mei 2023 untuk merayakan prestasi dan pencapaian karya jurnalistik dan seni Amerika Serikat sepanjang tahun 2022, terdapat beragam karya unik dan menarik yang dinobatkan sebagai yang terbaik di kategorinya masing-masing. Pulitzer Prize tiap tahunnya memberikan apresiasi terhadap karya-karya penting di dalam dan di luar dunia jurnalistik amerika; mulai dari berita lokal hingga internasional, opini dan kritik, catatan editorial, karikatur, foto, hingga novel fiksi, biografi, sejarah, puisi, dan musik.   Di tahun 2023 karya-karya yang menang meliputi laporan perang Ukraina, aborsi, dampak pandemik Covid-19, skandal korupsi, hingga tunawisma dan rasisme. Terdapat juga kisah tentang individu-individu penting dalam sejarah Amerika Serikat, seperti mantan direktur FBI J. Edgar Hoover, korban kebrutalan polisi George Floyd, dan seorang budak bernama Omar ibn Said. Nama yang terakhir mungkin belum pernah didengar ol...

Ulasan Gim Video Komputer

Gambar
Hobi saya cukup beragam. Namun sebagian besar berkutat pada naratif dan cerita fiksi, mulai dari membaca komik dan novel, menulis dan menggambar, mendengarkan musik, menonton film, hingga bermain gim video. Gim merupakan media hiburan yang muncul belakangan dalam sejarah peradaban manusia setelah musik, buku, dan film. Namun perkembangannya sangat cepat hingga menyamai dan terkadang melampaui buku komik atau film. Sebagai anak yang tumbuh di lingkungan yang tertutup, interaksi dengan anak-anak sebaya cukup sedikit. Semenjak kecil saya jarang bermain keluar sehingga media hiburan seperti komik dan seri kartun menjadi jalur interaksi saya dengan dunia luar. Memasuki masa sekolah saya tidak memiliki stamina atau kemampuan fisik yang mumpuni sehingga kerap kali tidak diajak berpartisipasi dalam sesi mata pelajaran penjaskes atau olahraga beregu semacam sepakbola, bulutangkis dll. Skill komunikasi saya juga cukup buruk dan sering dikatakan pendiam oleh orang lain. Menggambar dan “menonton” ...

Shaun of The Dead - Sebuah Ulasan

Zombie merupakan salah satu pondasi utama film bergenre Horror dewasa ini. Film-film seperti Dawn of The Dead, 28 Days Later, Zombieland, bahkan Resident Evil merupakan sebagian kecil contoh film Zombie yang sukses di pasaran. Tidak terbatas di layar perak, Serial TV seperti Walking Dead yang diangkat dari komik berjudul sama juga meraih popularitas yang tidak main-main. Kesuksesan film-film tersebut membawa nama rombongan mayat hidup yang hobi memakan daging manusia ini ke ranah yang lebih luas dalam kehidupan modern. Kali ini kita bakal membahas salah satu film Zombie yang mencoba ‘mematahkan’ aturan, norma, dan konsep yang umum dimiliki sebuah film horror Zombie dengan membanting setir ke komedi. Yups, kita akan membahas film “Shaun of The Dead” karya Edgar Wright. Sutradara muda asal Inggris, Edgar Wright, memulai karir sebagai sutradara sejumlah video klip musik dan serial TV di negeri Ratu Elizabeth II. Dia mulai dikenal publik semenjak menjadi sutradara serial TV “Spaced” yang d...

Developers Video Games - Sebuah Ringkasan Figur-figur di Belakang Layar Gim Favorit

Gambar
Video games merupakan media hiburan yang terus berkembang hingga sekarang. Meskipun hadir belakangan ketimbang saudara-saudaranya semacam novel fiksi dan film, namun video games dengan cepat menjadi platform bagi cerita yang kompleks dan inovatif. Bila dulu terdapat anggapan bahwa media ini hanya ditujukan untuk anak-anak, kini video games menjelma menjadi salah satu platform yang mencangkup semua sasaran mulai dari anak kecil, remaja, hingga orang dewasa seiring kemajuan teknologi dan kemunculan talenta-talenta berbakat yang terlibat di dalamnya. Berikut sedikit ringkasan figur-figur terkenal di balik kesuksesan video game yang kita mainkan hingga sekarang. Sam & Dan Houser Kakak-beradik dari Inggris ini berkontribusi besar dalam menyusun naratif dari sebuah franchise kecil bernama Grand Theft Auto (GTA). Memulai karir di bidang pressing CD untuk industri musik, keduanya bergabung dengan BMG Interactive/DMA Design di Inggris untuk membantu memproduseri game baru berjudul Race'...

27 Steps of May - Sebuah Ulasan

27 Steps of May Dir. Ravi Bharwani Film dapat menjadi sangat puitis. Tony Zhou, seorang editor dan analis film, mencoba menjabarkan definisi ini melalui salah satu video essai di Youtube berjudul “Poetry of Details.” Pada dasarnya dia menganggap film dapat membuat orang menaruh perhatian besar bukan melalui plot, melainkan detail pada gambar dan suara sehingga menjadikannya puitis. Argumentasi ini cocok diterapkan pada film “27 Steps of May.” Disutradarai oleh Ravi Bharwani, “27 Steps of May” bercerita tentang May, seorang gadis yang mengidap trauma berkepanjangan setelah diperkosa semasa di bangku sekolah. Film ini mencoba mengeksplorasi dampak yang ditimbulkan kepada gadis malang tersebut dan hubungannya yang berantakan dengan ayahnya, serta ketakutan May akan dunia luar – yang menjadi ekstensi semua ‘hal buruk’ yang menimpa May. Sekilas membaca judulnya sebagian penonton mungkin akan mengira film ini memiliki kaitan dengan peristiwa Reformasi Mei 1998 – dan mereka tidak se...