Draft Skenario Film (Pendek) - Bagian 2
DITULIS OLEH: MUHAMMAD RIFKY
Seorang gadis asyik bercakap via telepon malam-malam dengan pacarnya. Dia berbaring di atas kasur kamar kostnya. Tiba-tiba, telepon terputus. Gadis menyadari baterai ponselnya tinggal 3%. Dia tergesa-gesa mencari charger.
Sang gadis mencari ke segala tempat yang terpikirkan olehnya, tapi dia tidak menemukan charger sama sekali. Tas, lemari, hingga saku jaket. Semua tanpa hasil. Semakin dia serius mencari maka dirinya semakin panik. Sang gadis terus mencari hingga akhirnya menemukan charger di sela-sela kasur dan dinding kamarnya.
Sang gadis buru-buru memasang charger ponselnya ke colokan listirk. BYAR! Tiba-tiba listrik padam. Dengan bermodalkan cahaya seadanya dari senter ponsel yang kini sudah tinggal 2%, sang gadis bergegas keluar kamar untuk memastikan keadaan. Listrik di seluruh lingkungan tersebut benar-benar padam. Sang gadis mencoba mengutak-atik sekring listrik tanpa hasil.
Kembali ke kamar, gadis teringat dengan perangkat powerbank lama miliknya. Dia mencari di antara tumpukan barang dan menemukan kotak perhiasan tempat menyimpan barang-barang bekas. Baterai ponselnya tinggal 1%. Gadis mengeluarkan powerbank dari dalam kotak dan dengan bersemangat menyambungkan powerbank dan ponselnya via kabel charger. Tidak terjadi apa-apa. Powerbank itu kosong.
Sang gadis terkulai lemas. Terdengar suara berkedip dari ponsel. Sang gadis menyaksikan ponselnya habis daya dan perlahan layarnya meredup hingga mati total. Dia hanya dapat menangis keras di dalam kegelapan kamar. Tamat.
LOGLINE:
Sebuah penggambaran candu dan ketergantungan manusia terhadap teknologi dan yang terjadi ketika kita terancam kehilangannya.
MENCURI MATAHARI
DITULIS OLEH: MUHAMMAD RIFKY
Dian, Seno, dan Tommy, tiga orang siswa-siswi SMP ditugaskan oleh guru Fisika untuk membuat miniatur sistem tata surya berupa Bumi, Matahari, dan Bulan sebagai tugas dan nilai tambahan rapor semester mereka. Ketiganya semangat mengerjakan tugas ini. Mereka lalu berkumpul di rumah Tommy untuk mengerjakan tugas praktikum.
Seno telah menyiapkan bahan berupa gulungan kawat dan papan kayu sebagai pondasinya. Ketiga sahabat ini belum mengetahui akan menggunakan apa sebagai representasi Bumi, Matahari dan Bulan dalam miniatur. Tommy menyarankan memakai bola kasti bekas miliknya sebagai “bumi”. Tommy lalu pergi mencari bola kasti di gudang rumah.
Dian yang sedari tadi belum memiliki kontribusi dalam proyek mengusulkan menggunakan bola ping pong dan mengecatnya dengan warna abu-abu/ perak sebagai representasi “bulan”. Seno memiliki ide untuk memakai bola plastik mainan anak-anak untuk “Matahari” mereka. Tapi mereka tidak memiliki benda-benda tersebut. Tommy yang kembali dari gudang membawa bola kasti mengajak keduanya ke mall yang terletak di seberang jalan dari rumahnya.
Setibanya di pintu utama mall, ketiganya dihadang oleh satpam yang curiga mereka kabur dari sekolah di tengah jam pelajaran. Mereka berhasil meyakinkan si satpam bahwa saat ini sudah pulang sekolah. Setelah masalah dengan satpam selesai, Dian, Seno, dan Tommy bergegas membeli sekotak bola pingpong (isi 3 biji) dan sekaleng kecil cat perak dari toko buku dan peralatan olahraga. Mereka gagal menemukan bola plastik dengan ukuran yang sesuai untuk “matahari”.
dst.
LOGLINE:
Tugas sekolah membawa tiga siswa naif ke dalam pusaran kegundahan dan rasa bersalah akibat tidak mempertimbangkan konsekuensi dari perbuatan yang mereka lakukan.
Skrip Mencuri Matahari
Sebuah rumah mungil yang terletak di pinggiran kota, dekat perbatasan antara kabupaten/ provinsi. Di halaman belakangnya teradapat jajaran tebing batupasir dan lempung yang telah terkikis oleh pengerukan material tanah dan pelapukan batuan yang terjadi sepanjang tahun oleh angin dan air. Seorang anak kecil tengah mengamati benda yang terkubur dalam gundukan tanah di pinggir tebing, namun kini terekspos dan mencuat sebagian ke permukaan. Penonton tidak dapat melihat benda apa itu.
Anak kecil berteriak memanggil orangtuanya, namun hanya sang kakak yang berlari keluar rumah mendengar teriakannya. Anak kecil menunjukkan penemuannya. Kakak bertanya benda apakah itu, tampak seperti tulang dengan ukuran yang cukup besar. Adik menerka kalau benda tersebut merupakan fosil dinosaurus seperti yang dilihatnya di buku dan TV. Kakak berpendapat lain. Dia menduga mungkin itu fosil manusia purba. Keduanya ragu untuk mengambil ‘tulang’ itu dari gundukan tanah.
Tiba-tiba, Paman datang dan menanyakan apa yang mencuri perhatian keduanya. Adik dengan semangat menjelaskan bahwa mereka telah menemukan fosil dinosaurus. Paman terkejut. Bila benar, fosil itu dapat menjadi “penemuan terbesar abad ini.” Paman menanyakan apa yang hendak mereka lakukan dengan temuan fosil. Keduanya tidak tahu. Paman menyarankan mereka memanggil orangtua dulu sebelum memutuskan melakukan apa. Adik segera berlari kembali ke rumah.
Ayah dan Ibu yang sedari tadi tengah terlelap tidur siang kaget mendengar kabar penemuan ‘fosil.’ Ayah segera mengecek ke halaman belakang, sementara Ibu menyiapkan snack dan minuman untuk Paman yang datang berkunjung.
dst.
LOGLINE:
Kakak-beradik menemukan sesuatu yang “aneh” di halaman belakang rumah dan kemungkinan benda “aneh” tersebut dapat menjadi penemuan terbesar abad ini.
Skrip Penemuan Terbesar Abad Ini
----
Sumber gambar : Image by Engin Akyurt from Pixabay
PENEMUAN TERBESAR ABAD INI
DITULIS OLEH: MUHAMMAD RIFKY
Sebuah rumah mungil yang terletak di pinggiran kota, dekat perbatasan antara kabupaten/ provinsi. Di halaman belakangnya teradapat jajaran tebing batupasir dan lempung yang telah terkikis oleh pengerukan material tanah dan pelapukan batuan yang terjadi sepanjang tahun oleh angin dan air. Seorang anak kecil tengah mengamati benda yang terkubur dalam gundukan tanah di pinggir tebing, namun kini terekspos dan mencuat sebagian ke permukaan. Penonton tidak dapat melihat benda apa itu.
Anak kecil berteriak memanggil orangtuanya, namun hanya sang kakak yang berlari keluar rumah mendengar teriakannya. Anak kecil menunjukkan penemuannya. Kakak bertanya benda apakah itu, tampak seperti tulang dengan ukuran yang cukup besar. Adik menerka kalau benda tersebut merupakan fosil dinosaurus seperti yang dilihatnya di buku dan TV. Kakak berpendapat lain. Dia menduga mungkin itu fosil manusia purba. Keduanya ragu untuk mengambil ‘tulang’ itu dari gundukan tanah.
Tiba-tiba, Paman datang dan menanyakan apa yang mencuri perhatian keduanya. Adik dengan semangat menjelaskan bahwa mereka telah menemukan fosil dinosaurus. Paman terkejut. Bila benar, fosil itu dapat menjadi “penemuan terbesar abad ini.” Paman menanyakan apa yang hendak mereka lakukan dengan temuan fosil. Keduanya tidak tahu. Paman menyarankan mereka memanggil orangtua dulu sebelum memutuskan melakukan apa. Adik segera berlari kembali ke rumah.
Ayah dan Ibu yang sedari tadi tengah terlelap tidur siang kaget mendengar kabar penemuan ‘fosil.’ Ayah segera mengecek ke halaman belakang, sementara Ibu menyiapkan snack dan minuman untuk Paman yang datang berkunjung.
dst.
LOGLINE:
Kakak-beradik menemukan sesuatu yang “aneh” di halaman belakang rumah dan kemungkinan benda “aneh” tersebut dapat menjadi penemuan terbesar abad ini.
Skrip Penemuan Terbesar Abad Ini
----
Sumber gambar : Image by Engin Akyurt from Pixabay
Komentar
Posting Komentar