PORTOFOLIO DESAIN GRAFIS

Guna merintis karir di dunia kerja tentunya penting untuk menunjukkan skill dan bakat sebagai “poin jualan” dalam curriculum vitae atau portofolio pribadi. Blog ini dibuat salah satunya untuk menampung aspirasi, karya tulis, dan berbagai hal lainnya yang menunjukkan kapabilitas saya selaku insan kreatif. Bagi yang rajin membaca blog ini bakal mengetahui kalau saya memiliki beragam hobi. Termasuk diantaranya menulis, menonton film, berwisata, bermain gim video, hingga menggambar atau melukis.

Hobi-hobi ini lalu saya kembangkan menjadi skill dan menghasilkan sejumlah karya atau output. Sebagian diantaranya menjadi portofolio pribadi dan dipublikasikan melalui blog ini. Dalam postingan kali ini, saya ingin memperluas rekam portofolio saya dengan berfokus pada salah satu bidang yang relevan di era digital saat ini, yakni Desain Grafis.

Saya tidak memiliki kualifikasi resmi atau pendidikan mendalam terkait ilmu desain grafis. Semuanya saya pelajari secara otodidak di sela-sela waktu luang. Oleh karenanya saya kerap menganggap skill ini sebagai hobi semata atau salah satu perwujudan minat saya di bidang seni. Desain yang saya buat umumnya hanya demi kepuasaan pribadi atau sekedar membantu orang-orang terdekat tanpa meminta imbalan.

Seiring waktu, banyak tantangan desain yang saya hadapi langsung. Dari yang awalnya hanya permintaan gambar karikatur sederhana atau format surat undangan berkembang menjadi desain spanduk, poster, infografis, desain baju, hingga logo perusahaan dan kover buku. Berikut beberapa diantaranya dan cerita dibalik tiap desain.

 





Gambar karikatur yang dapat digunakan untuk grafis baju atau konveksi lokal. Gambar-gambar ini bertemakan geologi dan tambang. Ide untuk membuat desain ini bermula dari ajakan supervisor tambang saat saya sedang melakukan penelitian skripsi tentang batubara. Saya yang saat itu “menumpang” di perusahaan tambang didekati oleh pegawai yang memiliki usaha sampingan jualan T-shirt online. Setelah mengetahui saya hobi menggambar, dia meminta saya membuat sejumlah desain grafis baju yang bakal dijualnya. Akhirnya sembari menunggu pengurusan izin untuk masuk tambang, saya membuat desain-desain berikut.

Sayangnya setelah menyelesaikan hingga selusin desain, saya seolah dikerjai. Pegawai tersebut tidak pernah lagi mengontak saya setelah meminta desain. Pada akhirnya pengalaman saya di perusahaan itu sangat buruk. Saya tak diacuhkan selama di sana. Bahkan orang-orang rupanya berbicara buruk di belakang saya. Yang tersisa hanyalah desain-desain ini yang dibuat sesimpel mungkin dalam waktu singkat.



Desain spanduk atau banner untuk acara sosialisasi hukum hingga silahturahmi. Desain-desain ini dibuat cerah dan berfokus pada satu atau dua warna utama agar menarik perhatian dan mudah terbaca dari jauh. Karena sebagian besar sosialisasi diltargetkan untuk kaum muda sehingga saya mencoba membuat desain yang modern dan tidak kaku.


Desain kemasan produk untuk makanan beku, dalam hal ini adalah rendang. Ini merupakan desain yang mendapat banyak kritikan dan masukan dari yang meminta desain. Awalnya saya dibebaskan untuk membuat desain apa saja. “Terserah” katanya. Saya lalu mendesain kemasan yang cukup modern.

Namun desain ini ditolak mentah-mentah. Barulah “klien” meminta banyak perubahan yang berujung pada desain yang sederhana namun terkesan kuno. Setelah desain ini saya mendapat pejalaran berharga berupa pentingnya mengkomunikasikan apa yang dimintai klien sebelum terlanjur membuat desain.

Berikut adalah contoh infografis sederhana yang saya buat untuk menjelaskan perjalanan wisata kerabat saya ke luar negeri. Dari infografis ini lalu berkembang membuat desain kover buku wisata atau liburan kerabat.


Saya berkesempatan mendesain beberapa kover dan isi buku wisata atau esai fotografi perjalanan kerabat saya ke luar negeri. Dua diantaranya adalah perjalanan ke Rusia dan ke Eropa Barat. Selain mendesain kover buku beserta isinya, saya juga mencetak buku-buku fotografi ini selayaknya album foto. Kedua buku ini tergolong istimewa karena masing-masing hanya tersedia satu cetakan di seluruh dunia. Harapan saya orang lain akan lebih mengapresiasi jerih payah pembuatan buku-buku ini.

Dalam beberapa kesempatan saya diminta membuat desain logo untuk entitas usaha dan sebangsanya. Beberapa langsung digunakan, sementara yang lain tidak jelas kabarnya setelah saya menyelesaikan pembuatan logo. Berikut adalah buku proposal desain logo yang saya buat untuk perusahaan rintisan yang bergerak di bidang arsitektur dan konstruksi.

Dalam pembuatan logo, saya selalu mencoba menyajikan sejumlah varian atau alternatif logo yang saya buat. “Klien” nantinya bakal memilih desain mana yang mereka sukai. Desain logo terpilih lalu direvisi atau dipoles lebih jauh hingga mencapai desain akhir yang memuaskan semua pihak.




Selain contoh-contoh desain di atas, masih banyak desain lain yang saya buat untuk beragam keperluan.





 


-----

Pada akhirnya, saya bangga dengan semua desain yang telah saya buat. Masih banyak hal yang dapat saya pelajari terkait desain grafis. Meski masih tergolong amatir, saya akan tetap mencoba mengembangkan skill ini agar lebih baik lagi kedepannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persidangan Meja Makan - Pengalaman Membuat Film Pendek

Dilema Pelukis Bernama “Kecerdasan Buatan”