Draft Skenario Film (Pendek)
https://pixabay.com/photos/writing-write-fountain-pen-ink-1209121/ |
Saya ingin sedikit berbagi tulisan saya dengan pembaca/ pengunjung laman "Berkas Indigo". Cerita-cerita ini mungkin belum menjadi yang terbaik dan masih banyak kekurangan, tapi saya tetap bangga telah 'menelurkan' kisah-kisah ini. Berikut sinopsis dan draft skenario (pdf) dari secuil daftar skenario film pendek yang saya miliki.
SUMUR
DITULIS
OLEH: MUHAMMAD RIFKY
Terinspirasi
dari sinopsis “The Color Out of Space” karya H.P. Lovecraft.
Di sebuah rumah mungil yang terletak di pedalaman,
hidup Bapak, Ibu, dan Anak lelaki mereka (Bayu) yang berumur 12 tahun. Tak jauh
dari rumah terdapat sebuah sumur tua yang dipakai mengairi kebun di dekatnya
dan untuk keperluan sehari-hari. Bayu sangat takut dengan sumur itu.
Suatu hari, Ibu meminta bayu
mengambil air sumur. Bayu menolak, tapi akhirnya menurut juga setelah dipaksa.
Bayu menurunkan ember ke dalam sumur. Sumur itu gelap. Ketika ember menyentuh
permukaan air, Bayu merasakan sebuah bayangan monster menyerupai reptil bergerak
di sekitar dinding sumur. Bayu lari ketakutan dan melaporkan ke orangtuanya.
Ayah tidak percaya dengan pengakuan Bayu.
Malamnya, Bayu terbangun dan
melihat cahaya dari luar jendela kamar. Dia melihat keluar. Cahaya beragam
warna dan bentuk ‘keluar’ dari dalam sumur. Bayu teringat ‘monster’ yang
dilihatnya tadi pagi dan bergegas kembali ke tempat tidur dan menutupi
kepalanya erat-erat dengan bantal.
dst.....
LOGLINE:
Sebuah sumur tua di rumah kecil menyembunyikan
rahasia dan kengerian besar yang hanya diketahui seorang bocah penakut.
PERSIMPANGAN
DI ATAS JEMBATAN
DITULIS
OLEH: MUHAMMAD RIFKY
Terinspirasi
dari pembahasan/ ulasan teater “Waiting For Godot” karya Samuel Beckett.
Tiga orang sahabat, Anton, Ishak, dan Rudi berjalan
melintasi sebuah jembatan. Ketiganya hendak makan siang di restoran. Anton dan
Ishak sibuk berdebat, sedangkan Rudi sibuk memainkan video game di
smartphone-nya. Ishak melihat benda berkilauan di atas trotoar jembatan. Sebuah
cincin ‘berlian.’ Ishak memungut cincin itu dan menunjukkannya kepada Anton dan
Rudi. Anton takjub melihat cincin itu, sedangkan Rudi terus sibuk memainkan
game dan tidak banyak memperhatikan.
Ishak berinisiatif melaporkan
penemuannya ke pos polisi, yang terletak di arah mereka datang tadi. Sedangkan
Anton memiliki ide berbeda. Dia ingin menjual cincin itu ke toko perhiasan yang
berada di ujung satunya jembatan. Uangnya dapat dipakai untuk makan mewah.
Ishak tidak setuju.
Terjadi perdebatan sengit antara
Anton dan Ishak. Keduanya mempertanyakan apakah benda itu asli? Berapa lama
cincin itu jatuh? Kalau mereka membawanya ke polisi apakah mereka bisa
mempercayai polisi untuk mengembalikannya? Apakah cincin itu bukan berasal dari
toko perhiasan di ujung jembatan dan jatuh ketika pemilik, karyawan, atau salah
satu pelanggan membawanya? Apakah mereka bakal dituduh sebagai pencuri? Dan
pertanyaan-pertannyaan lainnya.
dst.....
LOGLINE:
Moralitas tiga orang sahabat diuji saat
memungut cincin berlian di atas jembatan dan jalan yang harus mereka
pilih.
KIDAL
DITULIS
OLEH: MUHAMMAD RIFKY
Tiga orang duduk di meja makan, seorang janda dan
kedua anaknya yang masih SD, Siska dan Andra. Sang Janda/ Ibu baru dari kantor
menjemput anak-anak pulang sekolah. Mereka makan siang bersama. Andra menyuap
makanan di piring dengan tangan kiri. Siska, sang kakak, protes seharusnya
Andra makan yang benar pakai tangan kanan. Ibu melerai keduanya dan melanjutkan
makan.
Bertahun-tahun kemudian, Andra yang
kini sudah menjadi mahasiswa hendak menghadiri acara seminar kampus. Sebelum
masuk ruangan, Andra mengisi buku tamu di meja resepsionis. Resepsionis meledek
Andra yang kidal. Andra sempat membalas ledekan tersebut lalu masuk ke dalam
ruang seminar. Dia duduk di barisan tengah. Raja, kawannya, yang duduk di
belakang menyapa dan mulai menanyakan PR kuliah. Raja ingin menyontek hasilnya.
Andra hanya menanggapi ringan.
Acara dimulai. Andra tengah sibuk
mencatat di bukunya ketika tiba-tiba Raja menyadari bahwa Andra kidal. Dia
menyarankan Andra belajar menggunakan tangan kanan. Malamnya, Andra yang terus
memikirkan kejadian pagi tadi akhirnya memutuskan belajar menulis dengan tangan
kanan. Dia mulai menyalin isi buku di meja belajar dan menuangkannya ke dalam
buku catatan.
Beberapa hari kemudian, ketika
hendak berangkat kuliah Siska yang sudah lulus namun masih menganggur
menghampiri Andra di beranda rumah dan ingin meminjam powerbank Andra. Siska
ingin pergi jalan-jalan ke mall bersama kawan-kawannya. Andra menyuruhnya
mengambil sendiri di kamar.
Siska menuju kamar Andra untuk
mengambil Powerbank. Tapi kemudian perhatiannya tertuju pada buku catatan Andra
yang berada di atas meja dan setelah melihat isinya Siska membawa buku itu
keluar dan menunjukkannya ke Andra. Siska mulai meledek Andra. Andra yang geram
menampar kakaknya dan merebut buku itu. Andra memasukkan buku catatan itu ke
dalam tas. Siska berteriak kesakitan.
dst....
LOGLINE:
Seorang mahasiswa kidal harus menjalani hidup
penuh liku, diskriminasi, dan problematika yang berujung pada sebuah keputusan
sulit.
Draft skenario film (pendek) - Bagian 2
Komentar
Posting Komentar