Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Catatan Filmografi: Akira Kurosawa

Karyanya telah menginspirasi banyak pembuat film paska perang dunia kedua mulai dari Magnificent seven hingga Star Wars. Berikut daftar sejumlah film terbaik yang pernah dibuat sutradara penggemar Shakespeare asal Jepang, Akira Kurosawa: + Seven Samurai Salah satu film yang mempopulerkan nama kurosawa di barat, meski bukan film pertamanya. Berkisah tentang sebuah desa kecil yang terancam dikuasai bandit. Para tetua, wanita dan anak-anak yang menghuni desa menyewa 7 orang Ronin (samurai tak bertuan) untuk melindungi desa mereka. Ketujuh samurai lalu melatih para penduduk untuk bersama melawan pasukan bandit. Film ini dibuat ulang sbagai film koboi western berjudul Magnificent seven dan bahkan sebuah film animasi berjudul Bug's Life. + Drunken Angel Drunken Angel merupakan film pertama Kurosawa yang berkesempatan mengikuti kompetisi di barat. Berkisah tentang seorang dokter pemabuk paska perang dunia ke-2 yang terjebak dalam pusaran intrik cinta dan uang antara Yakuza setelah menyel...

Menemukan 'Jalan ke Hollywood' Melalui Jurnalisme

Gambar
https://pixabay.com/photos/entrepreneur-startup-start-up-man-593378/ Literatur dan film seringkali tak terpisahkan. Adaptasi dapat bersumber dari mana saja, mulai dari sejarah, komik, novel, panggung teater, hingga musik dan bahkan stres atau dilema nyata seorang penulis skenario dalam upayanya mengadaptasi sebuah novel tentang anggrek dapat menjadi sumber cerita (lihat "Adaptation." yang ditulis oleh Charlie Kaufman & dibintangi oleh Nicholas Cage sebagai Charlie & Donald Kaufman). Kali ini saya ingin sedikit menelisik salah satu 'cabang' sumber adaptasi yang menarik perhatian beberapa waktu terakhir: artikel. Jurnal, blog, opini, arsip perpustakaan daerah bahkan kliping koran lokal merupakan sumber cerita yang terus muncul di perfilman hollywood dari waktu ke waktu. Jurnalisme memang selalu mendapat tempat yang unik dalam narasi film, mulai dari penggambaran investigasi skandal Watergate yang melengserkan presiden Nixon dalam "All President's...

Road to Perdition - Sebuah Ulasan

Istilah komik dewasa ini telah identik dengan adaptasi film-film bergenre Superhero (khususnya yang berasal dari Hollywood). Bila sebelumnya komik lebih banyak dikaitkan dengan dunia animasi sebagai medium yang dianggap serupa (goresan kuas, tinta, dan kanvas putih), maka identitas komik kini lebih banyak diasosiasikan dengan Booming franchise film-film Superhero, dengan DC dan Marvel Comics sebagai pemain utamanya (Sementara itu, Disney dan Warner Bros yang telah lama berkecimpung di animasi menjadi pendukung loyal kedua fraksi di belakang layar). Ironis memang, tapi tidak dapat dipungkiri tren film superhero turut memberi dampak positif bagi pamor komik belakangan. Bila sebelumnya komik selalu dipandang sebelah mata sebagai bacaan orang-orang kuper/kutu buku atau sekedar hiburan sesaat, kini pengaruh komik dapat disejajarkan dengan budaya pop modern lain seperti musik dan film. Mengenal dan ‘menginvestasikan’ waktu demi komik dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dan gaul. Orang-oran...

Fargo - Sebuah Ulasan

Tidak terasa, Musim ketiga dari serial/ drama antologi TV ‘Fargo’ yang tayang di jaringan FX (anak perusahaan 20th Century FOX) telah berakhir. Acara TV kriminal yang ‘unik’ ini berhasil mematahkan berbagai stereotip terkait struktur cerita dan penyajian sebuah episode cerita berseri, khususnya melalui medium Televisi yang kini telah berkembang tidak terbatas melalui jaringan kabel di ruang keluarga. Usaha keras tim di balik layar yang dipimpin oleh penulis Noah Hawley (Marvel’s Legion) ini terbukti berhasil memikat hati penonton dan kini telah diganjar dengan berbagai penghargaan terkemuka. Berkisah tentang kehidupan penduduk di kota-kota kecil di sekitar daerah Minnesota dan North Dakota, berbagai kasus aneh dan kebetulan yang tak terduga terjadi di sekitar mereka berlatarkan kepungan salju putih abadi. Fargo sendiri tidak muncul dan berdiri tegak begitu saja. Serial TV yang dapat kita nikmati saat ini sebenarnya diangkat dari sebuah film independen berjudul sama yang dirilis di ta...

Paprika - Sebuah Ulasan

Perkembangan industri film animasi telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat ketimbang 25 tahun yang lalu. Film animasi yang membanjiri pasar dewasa ini lebih banyak berfokus pada gaya penggambaran/ render 3D dan umumnya berasal dari studio yang sama, seperti Disney Animation Studios, Pixar, hinnga Dreamworks. Telah terjadi pergeseran yang signifikan terkait presepsi dan identitas animasi lepas belakangan ini. Film keluarga dengan gambar 3D dan pewarnaan yang cemerlang serta musikalisasi dan ikon/ maskot yang lucu menjadi faktor-faktor yang menjual sebuah film animasi. Meski begitu, terkadang dalam beberapa tahun sekali sebuah film akan mencoba mengubah stigma dan menggemparkan khalayak dengan menghadirkan sesuatu yang berbeda dan segar dibandingkan resep paten yang digunakan sekarang. Jepang menjadi salah satu negara yang secara konsisten terus berkembang, sebagian besar berkat gelat industri anime yang tidak pernah mati dan menjadi tulang punggung negara sakura tersebut dalam mer...

The Departed - Sebuah Ulasan

Nama Martin Scorsese mungkin tidak terlalu akrab di telinga sebagian orang, namun bagi pecinta, pembuat, hingga aktor film dari berbagai belahan dunia pasti minimal pernah mendengar nama sineas yang telah melegenda ini. Sepanjang karirnya, Martin Scorsese telah membuat film-film dari berbagai genre yang menuai pujian, kritikan, hingga kontroversi. Namun semua orang setuju bahwa Scorsese merupakan master di bidangnya. Scorsese mampu menyajikan film yang tidak hanya memiliki subjek yang menarik namun juga artistik dan tidak membosankan. Berbeda dengan seniman film lainnya yang umumnya hanya mengejar aspek seni dalam sinema layar lebar (kita kenal sebagai jenis art-house film), Scorsese berhasil mencampurkan seni ke dalam film yang umumnya bakal digolongkan ke dalam jenis film mainstream. Scorsese yang terlahir dari sebuah keluarga taat agama di lingkungan Little Italy, New York, Amerika Serikat, telah membuat berbagai macam film, mulai dari Komedi (After Hours, King of Comedy), Biografi...

Fight Club - Sebuah Ulasan

Ratusan, mungkin ribuan atau bahkan jutaan, film dirlis tiap tahunnya di bioskop. Mulai dari film dalam negeri, film Hollywood, hingga film-film dari negara-negara dekat dan jauh (Thailand, Korea, Prancis, Australia, dll) membanjiri pasar. Genre dan format yang diusung pun beragam. Terlebih dengan semakin banyaknya film pendek dan flim indie yang mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir membuktikan bahwa industri ini memiliki prospek yang cukup menguntungkan. Namun anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Bila diibaratkan maka industri film dapat disamakan dengan berjudi. Ketika seorang ingin membuat film, dia perlu mengeluarkan pendanaan yang cukup untuk menyiapkan segala proses dan kebutuhan pembuatan, promosi, hingga distribusi sebuah film atau yang lebih dikenal sebagai budget film. Keuntungan kemudian diperoleh dari hasil penjualan tiket dan royalti hak penayangan film. Seringkali budget yang diperlukan tidak sedikit. Sayang tidak semua film berakhir sukses. Seringkali kita...

What We Do in The Shadow - Sebuah Ulasan

Mockumentary, istilah ini merupakan pengembangan salah satu jenis film yang terkadang dapat kita temui di antara jajaran film-film blockbuster yang terus membanjiri bioskop setiap tahunnya. Mockumentary merujuk pada film fiksi yang dibuat mengikuti format layaknya sebuah film dokumenter. Isi film biasanya membahas sebuah topik fiksional namun disajikan layaknya kejadian nyata lengkap dengan segmen wawancara terhadap tiap pelaku cerita hingga adanya hawa kehadiran kameramen atau kru pembuat film untuk meyakinkan penonton bahwa cerita film tersebut merupakan kejadian nyata yang tertangkap dalam kamera. Salah satu sub-genre dari mockumentary yang akhir-akhir mulai merambah mainstream dan mengalami perkembangan signifikan adalah Found-footages. Jenis film ini umumnya mengandalkan ilusi film dimana sebagian besar kejadian-kejadian dalam film dipertunjukan melalui rekaman kamera handheld seperti video kamera, kamera ponsel atau bahkan rekaman CCTV yang kemudian disatupadukan oleh orang ket...

Pesona India - Matahari Pagi Taj Mahal Hingga Angin Dingin Kashmir

Gambar
Menginjakkan kaki di negara yang kepopulerannya dapat dirangkum dalam satu kata “Bollywood” ini memberi kesan yang familiar dan di saat bersamaan sangat asing. Menjadi negara dengan penduduk terbanyak kedua di dunia dan terletak di bagian selatan dari garis khatulistiwa yang melintasi benua Asia dengan iklim tropis merupakan sebagian kecil dari kemiripan yang dimiliki India dengan Indonesia. Mungkin akan terlalu terburu-buru menyimpulkan India serupa dengan Indonesia, padahal letak kedua negara terbilang jauh – 6 jam kurang lebih waktu yang ditempuh menggunakan pesawat komersil. Namun jika kita menelisik lebih jauh maka ada banyak hal-hal kecil yang mengingatkan kita dengan kehidupan sehari-hari. Berikut pengalaman penulis selama menjelajahi India, khususnya kunjungan di New Delhi, Agra, dan Khasmir. Persiapan dan Keberangkatan Penulis bersama 3 orang anggota keluarga telah mempersiapkan keberangkatan sejak jauh-jauh hari. Niat awal cukup sederhana dan cenderung nekat, beran...